Mahasiswa Manajemen Universitas Ahmad Dahlan Mengikuti Workshop Digipreneur Entrepreneurship dan Berkompetisi dalam Business Plan Competition pada Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM)
Manajemen.uad.ac.id – Prodi Manajemen UAD dalam rangkaian kegiatan digipreneur entrepreneuship yang terdiri dari Seminar, Coaching, dan Kompetisi business plan. Prodi Manajemen UAD Merancang Program seminar sebagai tahapan awal Program Kompetisi Business Plan Pada Sabtu. 15 Oktober 2022 di Tempat Amphiteather, Kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191.
Acara ini dihadiri oleh Tim Ahli dari Rumah BUMN Yogyakarta atau Pusat layanan Usaha Terpadu (PLUT) Yogyakarta. Dosen Prodi Manajemen UAD. Dan Kurang Lebih 200 Mahasiswa Program Sudi Manajemen.
Diadakan nya Seminar kewirausahaan untuk peningkatan wirausahaan mahasiswa berbasis digital dengan sebuah aktivitas digipreneur ekosistem yang merupakan program hibah dari pemerintah yaitu dari Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) yang berkaitan dengan program kompetisi kampus merdeka.
Salah satu aktivitasnya adalah peningkatan kewirausahaan mahasiswa, dalam pelaksanaannya ada dua kegiatan, kegiatannya adalah digipreneur ekosistem yaitu adalah kegiatan berbentuk seminar dan workshop untuk mahasiswa sebagai pembekalan mahasiswa berkaitan dengan ide bisnis dan penyusunan proposal bisnis atau bisnis plan. Kegiatan yang kedua itu adalah kompetisi, setelah disusun Kemudian itu dikompetisikan.
“Jumlah mahasiswa yang mendaftar itu cukup besar tetapi dalam pelaksanaannya kami melaksanakan seleksi yang cukup ketat jadi pelaksanaan seleksi itu ada dua kali seleksi, dimana yang masuk ke kami itu 40 proposal. Di seleksi pertama kami menyeleksi menjadi 23 proposal setelah itu kami workshop kan selama 4 sesi pertemuan dimulai dari aspek pemasarannya, aspek organisasinya, aspek keuangannya dan aspek usahanya,” Ucap Bagus Gumelar, SE.,M.M
Setelah di workshopkan lalu di kompetisikan tahap akhir. Dari 23 tim yang mengikuti workshop tersebut diberikan waktu kesempatan untuk merevisi, Jadi proposal yang sudah masuk sebelum diworkshopkan diberikan kesempatan untuk memperbaiki. Dari 23tim yang memperbaiki ada 20 tim yang mengumpulkan 3 tim ternyata mengundurkan diri.